Tuesday, December 22, 2009

Cerpen karya gue...

ini salah satu cerpen karya gue,baca yaa...


Love Story Mayla

Saat itu di tahun 1949
Namaku Mayla Esmerald,umurku tujuh belas tahun,ayahku seorang pengusaha dan ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa.Ibuku adalah seorang yang berkebangsaan Indonesia,sedangkan ayahku adalah seorang yang berkebangsaan Inggris.Dari lahir aku memang sudah dilahirkan di kota London,dan tinggal di kota ini sampai sekarang.Sebenarnya,aku itu gadis yang belum pernah menemukan cinta,selama ini dari sekian pria – pria yang menaruh hati padaku semuanya belum ada yang dapat meluluhkan hatiku.Sekarang aku sedang bersiap – siap untuk pergi ke Indonesia,hanya tiga bulan aku dan keluargaku tinggal di sana,dan tujuannya hanyalah untuk keperluan bisnis ayah.

“Mayla,sesampainya di sana kamu harus menjadi gadis yang sopan ,mama tidak mau kamu seperti kamu yang biasanya ,ngerti kamu ! ”Ujar Ny.Kinarti sambil berjalan menuju pesawat terbang.
“Ya,bu.”Ujar Mayla.

Di sebuah desa di daerah Lembang,Bandung,hiduplah sebuah keluarga yang sangat sederhana.Pak Ramli seorang pekerja kebun di sebuah villa mewah bernama Java Villa akhir – akhir ini terlihat sibuk sekali membereskan kebun dengan di bantu anak satu – satunya yang bernama Dimas.Dimas seorang remaja berusia 18 tahun yang bersekolah di International University,ia bersekolah di sana karena ia mendapatkan sebuah beasiswa karena prestasinya.

Setibanya aku di Indonesia,aku sangat takjub pada Indonesia dengan keindahan alamnya di sini sangat berbeda dengan di London.Setibanya di Indonesia,aku dan keluargaku langsung diantar dari Jakarta menuju kota Bandung tepatnya menuju Java Villa.

“Wah,mereka terlihat sangat gembira sekali,berkumpul dengan teman sebaya sambil bernyanyi – nyanyi,seandainya saja ibu tidak melarangku untuk bermain bersama teman – teman.”Ujar Mayla memandang sekumpulan remaja yang sedang berkumpul dari jendela kamarnya.

“Mas,kamu udah tahu putrinya tuan John Esmerald ??”Ujar Joko teman Dimas sambil duduk ditaman depan villa dengan ditemani secangkir teh manis hangat.
“Belum,Jok.”Ujar Dimas sambil minum secangkir teh manis.
“Tuh…itu dia tuh,yang lagi sendirian di balkon.”Ujar Joko menunjukan jarinya kearah balkon.
“Wow…dia sangat cantik sekali.”Ujar Dimas yang terus – menerus menatap Mayla.
“Eits…eits…ingat dia berbeda dengan kita,orang seperti kita tidak akan mungkin dapat memilikinya.”Ujar Joko.
“Jika Allah sudah menakdirkan,semuanya tidak ada yang tidak mungkin.”Ujar Dimas yang masih menatap Mayla.
“Maaf,Ny.Mayla ayah dan ibu sudah menunggu anda di ruang makan.”Ujar salah seorang pelayan.
“Iya,saya akan segera ke sana.”Ujar Mayla dengan ramah.

Keesokan paginya,ayah dan Ibu Mayla pergi karena akan menghadiri sebuah acara.Saat itu Mayla berada di villa hanya bersama para pekerja yang ada di villa itu.Pagi itu Mayla membuka pintu menuju balkon,namun pada saat ia sedang berdiri di balkon,tiba – tiba saja selendang kesayangannya terbang tertiup angin hingga menyangkut disebuah ranting pohon besar.Mayla berusaha keras untuk mengambil selendang kesayangannya itu.Namun naas ia terjatuh dari balkon,tapi ia masih beruntung karena selendang yang ia pegang masih menyangkut diranting pohon yang cukup tinggi itu.Ia pegang erat – erat selendang itu sambil berteriak minta tolong.Teriakan Mayla terdengar sampai ke telinga Dimas yang sedang memotong rumput – rumput di kebun.Dimas langsung meninggalkan gunting rumputnya,dan langsung mencari asal suara itu.Dimas sangat terkejut saat melihat Mayla yang tergantung di sebuah ranting pohon,karena tidak ada tangga ia pun langsung memanjat pohon itu.
“PEGANG TANGANKU !!!”Ujar Dimas yang sedang berusaha menolong Mayla.
“Tapi …”Ujar Mayla.
“SUDAH SEKARANG PEGANG TANGANKU ERAT – ERAT !!!”Ujar Dimas lagi.
Tangan Mayla langsung berpegangan dengan tangan Dimas,Dimas pun sekuat tenaga menarik badan Mayla keatas pohon.
“UHUK….UHUK….Terima kasih banyak yaa ?”Ujar Mayla terbatuk- batuk.
“Sama – sama,Oh..ya,Dimas Maulana.”Ujar Dimas menjulurkan tangannya.
“Mayla Esmerald.”Ujar Mayla berjabat tangan dengan Dimas.
Setelah berkenalan diatas pohon,perlahan – lahan mereka turun dari atas pohon.Mayla melepas kedua highheelsnya secara perlahan ia turun dari pohon itu dengan dibantu Dimas.
“Oh..iya,ehm…ngomong – ngomong tadi kok kamu bisa tergantung di pohon itu sih ?”Tanya Dimas dengan ramah.
“Iya,tadi gara – gara selendang aku ini terbawa angin,dan aku berusaha untuk mengambilnya.”Ujar Mayla sambil berjalan- jalan disekeliling kebun bersama Dimas.
“Jujur,aku sangat senang sekali bisa kenal dengan gadis cantik seperti kamu.”Ujar Dimas memuji.
“Ah…kamu ini bisa saja.”Ujar Mayla dengan senyum manisnya.
“Benar,apa lagi tukang kebun seperti aku pastinya sangat senang sekali bisa kenal dengan gadis secantik kamu.”Ujar Dimas membuktikan perkataannya.
“Thank’s.”
“Saya juga senang bisa kenal dengan kamu.” Sambung Mayla dengan senyuman.
“Meskipun saya tukang kebun ?”Ujar Dimas.
“Saya enggak peduli siapa kamu,yang penting bagi aku, kamu itu seorang pahlawan yang aku baru temui.”Ujar Mayla memuji.
Mereka berhenti berjalan,dan duduk di tengah – tengah kebun.
“Sebaiknya kamu tidak perlu berterima kasih sama aku,berterima kasihlah pada Allah,karena Ia yang memberikan pertolongan melalui aku.”Ujar Dimas membertahu Mayla.
“benar apa kata kamu,aku boleh minta sesuatu enggak sama kamu ,Dimas ?”Ujar Mayla dengan ramah.
“Apapun yang kamu minta pasti akan aku laksanakan.”Ujar Dimas penuh semangat.
“Kalau begitu,aku minta kamu jadi temanku.”Ujar Mayla.
“Tapi,aku hanya seorang tukang kebun ?”Ujar Dimas merendahkan diri.
“Katanya kamu bakal melaksanakan apapun yang aku minta ??”Ujar Mayla menagih perkataan Dimas.
“Oke,kalau begitu dengan senang hati aku bisa jadi teman kamu.”Ujar Dimas dengan senyuman cerianya.
“Kalau begitu nanti jam lima sore kamu,anterin aku ke tempat biasa anak – anak muda berkumpul dan bernyanyi – nyanyi yaa !”Pinta Mayla lagi.
“Kamu betul, ingin berkumpul bareng dengan teman – temanku ??”Tanya Dimas dengan tatapan penuh.
“Iya,betul.”Ujar Mayla mengangguk dan tersenyum.
“Oke,kalau begitu nanti jam lima sore kamu aku tunggu di sini yaa ??”Ujar Dimas dengan perasaan senang.
“Oke,kalau begitu sampai ketemu lagi nanti sore.”Ujar Mayla sambil berpisah dengan Dimas.

Pukul lima sore
“Sorry,pasti kamu sudah lama menunggu ?”Tanya Mayla yang telah berganti baju.
“Oh..enggak kok,enggak apa – apa lagi .Ayo ! kita berangkat.”Ujar Dimas gugup.
Setibanya di tempat para remaja itu berkumpul,Dimas langsung memperkenalkan Mayla dengan teman – temannya,seperti Joko,Umar dan Anne.
“Bolehkan saya bergabung dengan kalian ?”Ujar Mayla dengan ramah.
“Dengan senang hati nyonya Mayla.”Ujar Joko,Umar dan Anne berbarengan.
“Oh…kalian tidak perlu memanggil saya dengan sebutan nyonya,panggil saja saya Mayla.”Ujar Mayla dengan senyum manisnya.
“Oh…kalau begitu baik nyoo..,eh maksud saya Mayla.”Ujar Anne tergopoh – gopoh.
“Kalian bisa nyanyikan lagu yang biasa kalian mainkan itu ?”Ujar Mayla dengan ramah.
“Oh…iya,bisa – bisa.”Ujar Joko penuh semangat.
Perlahan – lahan Dimas mulai memetik satu persatu senar gitar,mereka mulai bernyanyi menyanyikan lagu yang menjadi lagu favorit mereka begitu juga dengan Mayla yang juga ikut bernyanyi.Sore itu Mayla dengan teman – teman barunya terlihat sangat senang sekali.
“Oh…iya,aku punya undangan buat kalian.”Ujar Mayla mengeluarkan sebuah undangan dari dalam tas tangannya.
“Wow…undangan apa ini ??”Ujar Anne yang menerima undangan itu.
“Itu undangan makan malam buat kalian,aku harap kalian besok bisa datang ke rumahku yaa ?”Ujar Mayla penuh permohonan.
“Tapi….”Ujar Umar.
“Kalian tidak perlu khawatir,aku suruh assistantku Michello untuk mendandani kalian.”Ujar Mayla tersenyum.
Karena sudah larut malam Mayla dan Dimas pun segera meninggalkan tempat itu.Secara diam – diam mereka memasuki lingkungan villa itu melalui pintu belakang,karena mereka takut ada orang yang mengetahui mereka berdua.
“Thank’s ya,kamu udah nganterin aku.”Ujar Mayla dengan wajah senang.
“Sama – sama.”Ujar Dimas tersenyum manis.
“Oh…iya,aku punya sesuatu untuk kamu ?”Ujar Mayla mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
“apa ?”Tanya Dimas dengan ramah.
“Besok kamu datanga yaa,ke acara makan malamku ?”Ujar Mayla memberikan sebuah undangan.
“Insya Allah,aku datang ke acara kamu.”Ujar Dimas.
“Besok,Michello akan mendandanimu,jadi besok kamu temui Michello di gudang belakang,oke ??”Ujar Mayla.
“Oke,dehh.”Ujar Dimas penuh semangat.
“Sampai jumpa besok.”Ujar Mayla sambil berjalan meninggalkan Dimas.
“Mayla !!! kamu cantik sekali hari ini !!!”Teriak Dimas dari kejauhan.
“Thank’s”Ujar Mayla merasa tersanjung.
Keesokan harinya tepat pada pukul lima sore,Anne,Joko dan Umar tiba di pintu gerbang villa yang Mayla tempati.Di sana terlihat Mayla yang telah menunggu kedatangan teman – temannya.Setelah bertemu dengan teman – temannya Mayla langsung membawa teman – temannya ke gudang belakang.
“Michello,bisakah engkau mendandani mereka ??”Ujar Mayla.
“tentu bisa Nona,saya akan membantu apapun yang Nona butuhkan.”Ujar Michello sangat sopan santun.
“Tapi,Michello kau harus berjanji kau tidak akan memberitahukan ke siapapun mengenai teman – temanku ini.”Ujar Mayla meminta pada Michello agar menjaga rahasianya.
“Apapun yang Nona lakukan saya akan mendukung asalkan itu positif,dan saya juga berjanji saya tidak akan membocorkan mengenai rahasia ini.”Ujar Michello seorang bapak tua yang menjadi kepala para pelayan di Java Villa milik keluarga Esmerald.
“Teman,aku tinggal dulu kalian disini yaa,nanti aku akan kembali jika kalian telah selesai didandani Michello.”Ujar Mayla menampilkan wajah ramahnya.
“Kamu tidak perlu khawatir Mayla,iya kan teman – teman ?”Ujar Joko penuh sopan santun.
“Iya !!!”Ujar Umar dan Anne berbarengan.
Sore itu Dimas sedang memotong rumput halaman depan,ia terlihat begitu semangat dalam bekerja.Saat ia sedang memotong rumput tiba – tiba saja Michello mencoleknya dari belakang.
“Sekarang tinggalkan gunting rumputmu,dan ikut aku !!”Perintah Michello.
Dimas segera menaruh gunting rumputnya di tempat penyimpanan gunting rumput,dan ia langsung menuruti perintah Michello.Setibanya di gudang belakang,di sana terlihat Mayla beserta Mr.Anderson Esmerald seorang bangsawan yang kebetulan pamannya Mayla yang datang khusus dari Inggris.
“Oh…my uncle,this’s Dimas my boyfriend.”Ujar Mayla memperkenalkan Dimas dengan Mr.Anderson.
“Nice to meet you,sir.”Ujar Dimas yang kebetulan pandai berbahasa inggris.
“Nice to meet you too,Dimas.”Ujar Mr.Anderson sambil berjabat tangan dengan Dimas.
“Okay,to the point,My uncle can you lend him your black coat,only one than your much coat.”Ujar Mayla meminta Mr.Anderson agar meminjamkan jasnya pada Dimas.
“Don’t worry Mayla,I Want to lend him my black coat for dinner tonight.”Ujar Mr.Anderson tersenyum.
“Oh…Thank’s uncle I’m so happy today.”Ujar Mayla yang langsung memeluk Mr.Anderson.
“Thank you very much,sir.”Ujar Dimas mencium tangan Mr.Anderson.

Pesta makan malam yang diadakan keluarga Esmerald pun di mulai,malam itu Dimas terlihat sangat tampan sekali dengan balutan jas berwarna hitam.Begitu pula dengan Mayla ia terlihat sangat cantik dengan gaun panjang berwarna merah.Mayla berjalan bersama teman – temannya menuju meja makan yang sangat panjang.Di meja itu terlihat kedua orang tua Mayla yang sudah duduk berserta keluarga kawan bisnisnya yang berasal dari Amerika.
“Mom,This’s my friend.”Ujar Mayla memperkenalkan teman – temannya.
Semua teman – teman Mayla hanya memberikan senyum manis pada Ny.Kinarti.
“When did you have friend ???”Ujar Ny.Kinarti terkejut sekali.
“When I was stayed here,Mom.”Ujar Mayla mengatakan sesungguhnya pada Ny.Kinarti.
Mayla dan teman – temannya pun duduk di meja makan bersama kedua orang tua Mayla,begitu juga dengan Dimas yang duduk disamping kiri Mayla.
“Who are they Mayla ?”Tanya Ny.Kinarti yang terus – terusan menanyai tentang teman – teman Mayla.
“Oh…they are from Jakarta,and they are a richest teen in Jakarta.”Ujar Mayla yang terpaksa berbohong dengan kedua orang tuanya.
“and What is your name girl ?”Tanya Ny.Kinarti pada Anne.
“Oh…My name is Anne Fitriana,Mrs.” Ujar Anne sangat gugup.
“And where do your family come from ?”Tanya Ny.Kinarti lagi.
“Mayla,artinya apa sih ??”Tanya Anne membisikan ketelinga Mayla.
“Oh…artinya keluarga kamu berasal dari mana ?”Ujar Mayla membisikan Anne.
“Aku bisa jawab pakai bahasa Indonesia kan ?”Tanya Anne membisikan ketelianga Mayla.
“Tenang aja,ibu aku bisa bahasa Indonesia kok.”Ujar Mayla membisikan Anne.
“Oh…keluarga saya berasal dari Jakarta,dan keluarga saya memiliki beberapa stasiun tv di Indonesia,dan ayah saya bekerja sebagai pengusaha.”Ujar Anne berbohong.
“You cannot speak English well ??”Ujar Ny.Kinarti sedikit mencurigai kebohongan Anne.
“Oh..no,Mrs,I can a little speak English,because I’m still learning it.”Ujar Anne menebar senyum karena sangat gugup saat ditanyai soal bahasa inggris sama Ny.Kinarti.
“And you ,what is your name ?”Ujar Ny.Kinarti melirik tajam kearah Dimas.
“My name is Dimas Maulana,Mrs.Kinarti,Everybody call me Dimas.”Ujar Dimas sangat sopan sambil menyalami tangan Ny.Kinarti.
“And What about your family ?”Tanya Ny.Kinarti dengan tatapan tajam.
“My family is the best family for me,and my family have big Oil company entire the world.”Ujar Dimas berbohong.
“Wow…!!! So great.”Ujar Ny.Kinarti terpuaskan dengan jawaban Dimas.
Tak lama setelah berbincang – bincang dengan Dimas,Ny.Kinarti memperkenalkan Mark Jhonson anak dari Mr.Jhonson rekan bisnisnya dari Amerika yang kebetulan duduk satu meja dengan mereka.
“Mayla this’s Mark,Mr.Jhonson’s son.”Ujar Ny.Kinarti dengan senang memperkenalkan Mark dengan Mayla.
“Oh…Mark.”Ujar Mark menjulurkan tangannya.
“Mayla.”Ujar Mayla dengan tanggapan dingin sambil berjabat tangan dengan Mark.
“How old are you Mark ?”Tanya Mayla yang masih bertanggapan dingin.
“23 years old.”Ujar Mark dengan senyuman.
“Mayla,Actually we want to marry you both.”Ujar Mrs.Jhonson penuh semangat karena saking senangnya.
Sendok dan garpu yang sedang di pakai Mayla langsung terjatuh di piring saat mendengar apa yang dikatakan Mrs.Jhonson.
“Is that right ??”Tanya Mayla sangat terkejut.
“Yes,That’s so right.”Ujar Ny.Kinarti memperjelas.
“Do you will it ?”Tanya Mrs.Anderson.
Mayla langsung melihat kearah Ny.Kinarti,ia melihat Ny.Kinarti menatapnya dengan tajam,dengan wajah penuh amarah jika menolak tawaran itu.
“Yes,I will it.”Ujar Mayla menganggukan kepala dengan terpaksa.
“Oh…we’re so happy Mrs.Jhonson,because we will be family.”Ujar Ny.Kinarti sangat senang.
Setelah makan malam selesai,dimulailah acara pesta dansa.Saat itu Mayla berdansa dengan Dimas,dan Anne berdansa dengan Umar.
“Jujur May,dari lubuk hatiku yang paling dalam sejak saat kita bertemu,aku sayang banget sama kamu ,May.”Ujar Dimas saat mereka sedang berdansa.
“Aku juga sayang sama kamu mas,semenjak pertemuan kita diatas pohon itu,aku merasa kamu itu pahlawanku.”Ujar Mayla.
“I Love you.”Ujar Dimas mencium kening Mayla.
Saat mereka sedang berdansa tiba – tiba saja Ny.Kinarti datang menghampiri mereka berdua.
“You should dancing with Mark,who will be your husband !”Ujar Ny.Kinarti dengan tegas.
“Ya,sudah kamu turuti saja apa kata ibumu,biar aku di sini aja.”Ujar Dimas menyarankan Mayla.
“kamu enggak apa – apa aku tinggal disini ?”Tanya Mayla sedikit khawatir.
“Enggak apa – apa kok,sayang.”Ujar Dimas tersenyum.
Malam itu Mayla berganti pasangan dansa,ia berdansa dengan Mark ditempat yang berbeda dari tempat ia berdansa dengan Dimas.
“Actually,I won’t with our parents plan.”Ujar Mayla saat berdansa dengan Dimas.
“I’m Understand Mayla,because you love with other man.”Ujar Mark dengan ramah.
“It’s true.”Ujar Mayla.
“Don’t worry Mayla, I won’t to force you loving me,and I Want to help you.”Ujar Mark yang sangat baik hati.
“Oh…Thanks Mark you’re so kind with me.”Ujar Mayla memberikan senyuman pada Mark.
“Actually,I can speak Indonesian,how do if we speak Indonesian in our life?”Ujar Mark memberi ide pada Mayla.
“Oh…May too.”Ujar Mayla dengan senang hati.

Setelah beberapa bulan berpacaran dengan Dimas,aku merasa tambah mencintainya dan tidak ingin kehilangan ataupun jauh darinya,dan aku juga merasa senang karena ada banyak orang yang mendukung hubunganku dengan Dimas diantaranya Michello,Mr.Anderson pamanku,Mark,dan teman – temanku.Setelah beberapa bulan juga aku dan Dimas menjalani hubungan secara diam – diam,akhirnya ibuku mengetahui siapa sebenarnya Dimas?dan hubunganku dengan Dimas?ibuku sangat marah padaku,dan ia juga memecat Dimas sebagai pekerja kebun di Villa miliku keluargaku sendiri.Aku sangat sedih karena kedua orang tuaku berusaha memisahkan aku dan Dimas,ibuku juga mengurungku dikamar agar aku tidak dapat bertemu dengan Dimas.

Pada suatu malam,diam – diam Mayla berusaha keluar dari kamarnya melalui jendela.Perlahan –perlahan ia turun kebawah dengan tiga buah sprai yang ikat – ikat menjadi sebuah tali.Dan diam – diam ia keluar dari pintu gerbang belakang Villa,setelah keluar ia pun langsung berlari menemui Dimas yang kebetulan sedang duduk sendirian di teras rumahnya.Setibanya di sana,Dimas langsung memeluk Mayla.
“Mayla sampai kapanpun tidak ada yang dapat memisahkan cinta kita,selain maut yang memisahkan.”Ujar Dimas mengeluarkan air mata saat sedang memeluk Mayla di rumahnya yang terbuat dari anyaman bambu.
“Aku sayang sama kamu,aku enggak mau pisah dari kamu.”Ujar Mayla menangis.
Mayla dan Dimas pun duduk di sebuah kursi panjang yang terbuat dari bambu.Malam itu Mayla menceritakan bagaimana ia bisa kabur dari kamar.

Beberapa hari kemudian.
Sudah beberapa hari ini Mayla bersembunyi di rumah Dimas,dan sudah beberapa hari ini juga beberapa orang suruhan keluarga Mayla mencari dimana keberadaan Mayla.Ny.Kinarti sengaja membuat sebuah tim khusus untuk mencari Mayla,dan Ny.Kinarti juga mengangkat Michello sebagai ketua tim tersebut.Sudah beberapa hari ini tim yang dibentuk Ny.Kinarti tidak menemukan Mayla,sebenarnya Michello mengetahui dimana keberadaan Mayla,karena Mayla sering menelepon Michello melalui telepon umum,dan Michello juga sering menerima surat dari Mayla.
“May,ada sesuatu yang ingin aku sampaikan sama kamu ?”Ujar Dimas sambil membawa sebuah kotak perhiasan saat berada di dalam kamar Mayla.
“Kamu ingin menyampaikan apa,Dimas ?”Tanya Mayla penasaran.
Tak lama kemudian Dimas membuka kotak perhiasan itu.Ternyata kotak perhiasan itu berisi sebuah kalung berlian yang sangat indah dan mewah sekali dengan liontin sebuah berlian merah delima berbentuk oval,dan ia pun langsung memakaikan kalung itu di leher Mayla.
“Kalung ini indah sekali,dari mana kamu mendapatkan kalung ini ?dan apa maksud kamu dengan kalung ini ?”Ujar Mayla merasa senang sekaligus ingin tahu.
“Sebenarnya kalung ini adalah warisan dari neneku sebelum ia meninggal.Sebelum ia meninggal ia berpesan jagalah kalung ini,dan gunakanlah kalung ini untuk melamar gadis yang kau cintai nak.”Ujar Dimas sambil mengingat masa lalunya saat ia masih berusia delapan tahun.
“Maksud kamu,kamu ingin melamar aku ??”Tanya Mayla sangat senang.
“Iya.”Ujar Dimas tersenyum.
“Jujur aku senang sekali,dengan semua ini.”Ujar Mayla tersenyum senang.

Keesokan harinya mereka pun menggelar hari bahagia mereka dengan sederhana,mereka menikah dengan cara siri.Di pernikahan mereka terlihat Michello,Anne,Joko ,Umar,dan Mark yang turut hadir menjadi saksi ijab Kabul mereka.Pada suatu ketika saat Ny.Kinarti akan mengambil sebuah gaun miliknya secara tidak sengaja menemukan selembar surat dari Mayla yang berada diatas meja di kamar Michello.Setelah ia membaca seluruh isi surat itu,ia merasa sangat marah dan ia pun tidak segan – segan memecat Michello dan mengusirnya dari Villa itu karena Michello dianggap sebagai pengkhianat.Ny.Kinarti pun memutuskan untuk pergi ke rumah Dimas,karena ia tahu Mayla berada disana.Saat mengetahui bahwa Ny.Kinarti sudah mengetahui keberadaan Mayla dan akan segera ke sana,Mark yang kebetulan tinggal di Java Villa untuk beberapa bulan,langsung cepat – cepat pergi menuju rumah Dimas dengan mengendarai mobil.Setibanya di sana Mark langsung memberitahukan Dimas dan Mayla akan kedatangan Ny.Kinarti beserta sopir pribadinya,dan Mark juga menyuruh Dimas dan Mayla cepat – cepat pergi ke suatu tempat untuk menyelamatkan diri.
“Kalian tenang saja,di bukit sana ada sebuah rumah kosong yang bisa di kontrak.”Ujar Mark sambil mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
“Apa kamu yakin,kalau kita bersembunyi di sana tidak ada yang akan mengetahui keberadaan kita ?”Tanya Mayla yang duduk di seat belakang.
“Aku yakin kok.”Ujar Mark sambil mengendarai.
Sesampainya di rumah itu mereka langsung memasuk-masuki dan merapihkan barang – barang mereka,dan mereka juga langsung membayar lunas biaya kontrak rumah itu sebesar seratus ribu rupiah per bulan.

Keesokan harinya
Ny.Kinarti beserta beberapa pengawalnya tiba di rumah Dimas.Mereka melihat kondisi rumah dalam keadaan kosong,mereka pun bertanya pada beberapa tetangga sekitar rumah Dimas,dan para tetangga bilang bahwa mereka tidak mengetahui kemana mereka pergi.Tapi,ada satu orang tetangga yang bilang bahwa mereka pergi ke sebuah bukit di utara dan mengkontrak rumah di sana.Ny.Kinarti beserta beberapa pengawalnya langsung menuju ke bukit itu.Sesampainya di bukit itu Ny.Kinarti beserta beberapa pengawalnya langsung memantau sebuah rumah dengan sebuah teropong yang mereka duga rumah tersebut adalah rumah yang dikontrak Mayla dan Dimas.Rupanya dugaan mereka tepat,saat mereka melihat Mayla sedang menjemur pakaian di luar rumah.Ny.Kinarti tak segan – segan datang ke rumah itu dan membawa Mayla pulang saat Dimas sedang tidak berada di rumah.
“Pokoknya minggu depan mama akan segera menikahkan kamu dengan Mark,agar kamu tidak dapat bertemu lagi dengan Dimas !!!”Ujar Ny.Kinarti memperingatkan Mayla saat sedang berada di mobil.
Mayla hanya menangis saja saat dirinya dibawa pulang oleh ibunya.

“May….Mayla…Mayla sayang….???”Panggil Dimas saat tiba di rumah sambil membawa dua bungkus nasi uduk.
“Mayla…???aku bawa nasi uduk buat kamu nih ??”Ujar Dimas sekali lagi.
Dimas mencari Mayla di setiap sudut rumah,Tapi,ia tidak kunjung menemukan Mayla sampai seorang tetangga sekitar rumah memberitahukan bahwa ada mobil hitam mewah yang datang ke rumah itu dan pergi bersama Mayla.

Satu jam kemudian,karena yakin Mayla dibawa pulang oleh Ny.Kinarti.Akhirnya,Dimas memutuskan untuk meninggalkan rumah kontrakan itu dan kembali ke rumahnya yang dulu.Ia pergi dengan menumpang sebuah truck,saat sedang berada di perjalanan tiba – tiba saja hidung Dimas mengeluarkan darah secara terus – menerus,tapi,Dimas mengabaikan darah itu dan ia hanya mengelapnya dengan selembar tissue.

Satu minggu kemudian
Terlihat sebuah tenda – tenda mewah dan megah di halaman Java Villa,dan terlihat makanan – makanan sekaligus minuman – minuman kelas atas yang tersedia sangat mewah,dan terlihat sebuah cake pengantin yang menjulang tinggi,semua itu disediakan untuk pesta nanti malam.Tak terasa malam pun tiba – tiba,terlihat Mayla yang sedang menangis di kamarnya dengan gaun putihnya.Tak lama kemudian Mayla keluar dari kamar dengan di damping Ny.Kinarti,di depan sana sudah duduk seorang penghulu dan Mark yang telah menanti.Acara pun segera di mulai,ijab Kabul pun akan segera di laksanakan,saat ijab Kabul akan di laksanakan secara tiba – tiba dan secara mendadak Mark memutuskan untuk membatalkan pernikahan itu.
“Saya tidak bisa menikahi dia,karena dia terpaksa menikah dengan saya,dan dia juga telah bersuami,dan suaminya itu adalah Dimas.”Ujar Mark pada semua tamu undangan.
Ny.Kinarti langsung jatuh pingsan saat mendengar semua perkataan Mark,dan pada saat itu juga Mark dan Mayla langsung pergi meninggalkan tempat acara.Malam itu Mark membawa Mayla pergi ke rumah kontrakannya Michello dan di rumah Michello itulah Mayla dipertemukan kembali oleh Dimas.

Keesokan paginya.
“Kring…Kring…”Telepon rumah Michello berdering sangat nyaring.
“Hallo selamat pagi ?”Sapa Michello.
Saat itu sang penelepon memberitahukan sebuah berita pada Michello.
“Apa ??Ny.Kinarti masuk rumah sakit ??”Ujar Michello sangat terkejut.
“Ada apa Michello ??”Tanya Mayla yang langsung menghampiri Michello.
“Ibumu masuk rumah sakit Mayla.”Ujar Michello.
“Apa ??? Mama masuk rumah sakit ???”Ujar Mayla yang sangat terkejut.

Pagi itu juga Mayla dan Dimas langsung pergi ke rumah sakit tempat Ny.Kinarti dirawat.Setibanya di kamar rawat inap Ny.Kinarti,kedua mata Ny.Kinarti langsung tertuju pada sebuah kalung berlian yang ada di leher Mayla.
“Dari mana kamu mendapatkan kalung itu,Nak ??”Tanya Ny.Kinarti dengan tatapan tajam.
“Kalung ini pemberian Dimas,Ma.”Ujar Mayla sedikit gugup.
“Bohong !!! ini kalung milik mama yang hilang itu,Oh…ternyata kamu pencurinya yaa !!!”Ujar Ny.Kinarti langsung menunjuk – nunjuk Dimas.
Dimas langsung membela diri bahwa ia bukan seorang pencuri.Namun Ny.Kinarti langsung menghubungi polisi dan langsung menunjukan surat bukti kepemilikan kalung itu,dan pada saat itu Dimas ditangkap oleh Polisi.

“Mayla kamu masih percayakan sama aku,kalau aku bukanlah seorang pencuri ??”Gumam Dimas saat sedang berada di penjara.
“Heh…dari pada kita enggak ada kerjaan,mendingan kita kroyokin aja nih anak baru !!”Ujar salah satu napi yang kebetulan satu kurungan dengan Dimas.
Tiga hari kemudian
Pagi itu Mark dan Mayla pergi ke rumah Dimas untuk mencari bukti bahwa berlian itu benar – benar milik Dimas.Saat itu ia membuka sebuah lemari di dalam kamar Dimas,dan di lemari tersebut terdapat sebuah laci kecil.Ia pun membuka laci tersebut,saat ia buka laci tersebut,ternyata di dalam laci terdepat sebuah map yang sudah sangat berdebu,dan di dalam map tersebut terdapat surat bukti asli kepemilikan berlian tersebut.

“Saudara Dimas,anda bebas.”Ujar salah seorang polisi.
“Hah ??yang benar pak,siapa yang membebaskan saya ??”Ujar Dimas sangat terkejut.
“Ada seseorang yang membebaskan anda.”Ujar polisi tersebut dengan tegas.
“Alhamdulillah ,terima kasih ya Allah..”Ujar Dimas yang langsung sujud syukur.
Setelah keluar dari dalam sel.Ia melihat Mayla dengan Mark yang sedang menunggu di ruang tunggu.
“Mayla ???”Ujar Mark yang langsung memeluk Mayla.
“Ternyata kamu masih percaya sama aku.”Ujar Mark lagi.
“Karena aku yakin bahwa kamu bukan seorang pencuri,dan surat ini yang menyelamatkan kamu.”Ujar Mayla penuh rasa senang.
“Dari mana kamu mendapatkan surat ini ?”tanya Dimas.
“Tadi,Mark yang menemukan surat ini dari dalam lemari,dan ternyata surat ini asli,dan surat yang ibuku tunjukan itu adalah surat palsu yang digunakan untuk memfitnah kamu.”Ujar Mayla menjelaskan pada Dimas.
“Terima kasih banyak ya Mark,selama ini kamu sudah baik sama aku.”Ujar Dimas berjabat tangan dengan Mark.
“Sama – sama Dimas.”Ujar Mark dengan ramah.
“Ada sesuatu yang aku ingin bicarakan sama kamu,Mas.”Ujar Mayla dengan perasaan sedikit sedih.
“Apa ??”Tanya Dimas penasaran.
“Masa kontrak kerja sama perusahaan bisnis ayahku dengan perusahaan besar di sini telah habis,jadi besok aku dan keluargaku akan kembali ke inggris.”Ujar Mayla menceritakan dengan rasa yang sangat sedih.
“Jadi kita akan berpisah ??”Ujar Dimas mengeluarkan air mata.
“tidak,kita tidak akan berpisah satu minggu kemudian aku akan kembali ke sini lagi,untuk bertemu denganmu,aku enggak pisah dari kamu.”Ujar Mayla sambil duduk bersama Dimas di kursi depan kantor polisi.
“Hanya maut yang dapat memisahkan cinta kita bedua ?”Ujar Dimas sambil mengacungkan kelingkingnya.
“Iya,hanya maut yang dapat memisahkan cinta kita berdua.”Ujar Mayla sambil mengikatkan kelingkingnya dengan kelingking Dimas.

Setelah sholat isya berjamaah,Mayla bersegera pulang ke Java Villa bersama Mark.Karena jika ia tidak pulang,ia khawatir sesuatu akan terjadi pada Dimas.

Keesokan paginya
Sebuah mobil hitam mewah berhenti di depan rumah Dimas,terlihat Mayla beserta Michello yang diangkat kembali menjadi asistannya keluar dari dalam mobil itu.
“May,aku sayang banget sama kamu dan sampai kapanpun aku cinta sama kamu,aku berjanji aku akan selalu ada bersama kamu.”Ujar Dimas sambil memeluk Mayla.
“Aku juga sayang sama kamu,dan sampai kapan pun aku akan selalu cinta sama kamu.”Ujar Mayla menangis sambil memeluk Dimas.
“May,jaga anak kita yaa sampai ia dewasa dan menjadi anak yang sholeh.”Ujar Dimas sambil mencium perut Mayla yang sedang hamil satu bulan.
Setelah berpamitan dengan Dimas,ia pun berpamitan dengan Anne,Joko,dan Umar.Setelah berpamitan pada semuanya,Mayla langsung masuk ke dalam mobil,dan mobil pun langsung berjalan menuju Jakarta.

Tak lama setelah Mayla berangkat,Dimas merasa sangat pusing sekali saat ia sedang sendirian di kamar,dan darah pun terus keluar dari hidungnya saat itu ia langsung terjatuh di kamar.

Beberapa jam kemudian Anne datang ke rumah Dimas sambil membawa satu rantang makanan.
“Assalamu alaikum,Dimas…Dimas…!”Teriak Anne dari depan rumah Dimas.
Berkali – kali Anne memanggil Dimas tapi tidak ada sahutan dari Dimas.
Karena tidak ada sahutan ,Anne pun mencoba masuk ke dalam.
“Pintunya tidak terkunci.”Batin Anne.
Ia pun mencari Dimas di setiap sudut rumah Dimas,dan saat melihat ke dalam kamar.
“Astaghfirullah aladzimi…!!”Ujar Anne terkejut,karena sangat terkejut rantang yang di bawa Anne langsung terjatuh.

“Mark,kenapa yaa perasaan aku enggak enak banget,kayaknya ada sesuatu yang tertinggal di Bandung deh.”Ujar Mayla saat sedang duduk bersama Mark di Lobby sebuah hotel berbintang di Jakarta.
“Memangnya perasaan kamu kenapa ?”Tanya Mark penasaran.
“Kayaknya ada sesuatu yang tertinggal,gimana kalau besok pagi kita kembali ke Bandung ??”Ujar Mayla gelisah.
“Oke,kalau begitu besok kita kembali ke Bandung.”Ujar Mark.

Siang harinya,Mayla dan Mark tiba di Bandung,setibanya di sana mereka langsung mendatangi rumah Dimas.Namun sayangnya rumah Dimas dalam keadaan sepi dan kosong.Karena rumah Dimas kosong,Mayla dan Mark pergi mendatangi Anne di rumahnya.Saat itu Anne sangat terkejut dengan kedatangan mereka berdua.
“Ne,kok rumah Dimas sepi,memangnya Dimas sedang pergi kemana ??”Tanya Mayla dengan ramah.
“Dimas….Dimas…”Jawab Anne yang membuat penasaran.
“Dimas ke mana,Ne ?”Tanya Mayla yang semakin penasaran.
Tak lama kemdian datanglah Umar dan Joko.
“Mayla ?”Sapa Joko sangat terkejut.
“Ia,Jok aku kembali.”Ujar Mayla tersenyum.
“Dimas ,May.”Ujar Umar mengeluarkan air mata.
“Ada apa dengan Dimas ??”Tanya Mayla yang semakin penasaran dan panik.
“Biar kami antarkan kamu,ke tempat dimana Dimas berada sekarang.”Ujar Anne sambil menangis.

Anne,Joko dan Umar pun mengantar Mayla dan Mark ke sebuah tempat dengan berjalan kaki,setelah setengah jam perjalanan tibalah mereka di sebuah tempat yang selama ini Anne,Joko dan Umar maksud tempat itu adalah sebuah Pemakaman Umum.Derai air mata langsung mengalir saat Mayla melihat sebuah batu nisan yang bertuliskan Dimas Maulana Bin Ramli,ia merasa tidak percaya bahwa Dimas telah tiada.
“Kemarin,tak lama setelah kamu berangkat aku menemukan Dimas di dalam kamarnya dengan kondisi hidung mengeluarkan darah,dan sudah tidak bernyawa.”Ujar Anne sambil menangis.
“Dimas…Dimas…!!”Teriak Mayla sambil menangis.
Saat itu Anne memberikan Mayla buku diary milik Dimas,yang ia temukan diatas meja belajarnya.

Dear Diary

Hari ini aku nampak bahagia sekali,karena aku bisa mengenal Mayla.Oh…tuhan aku merasa senang sekali,karena engkau telah mempertemukanku dengan Mayla,meskipun ia tidak mengetahui bahwa aku sebenarnya mengidap penyakit leukemia,dan ia tidak tahu bahwa umurku tidaklah panjang,tapi aku ingin sekali membahagiakannya di sisa – sisa umurku ini,maka dari itu aku akan berikan sebuah kalung untuknya.Begitulah inti dari isi buku Diary Dimas.

Aku sangat bersedih sekali saat mengetahui bahwa Dimas telah tiada,awalnya aku merasa tidak percaya bahwa Dimas telah tiada,tapi kini aku menyadarinya bahwa Dimas benar – benar telah tiada.Tiga hari setelah kepergian Dimas,aku memutuskan untuk kembali ke Inggris menyusul ayah dan ibuku.Pada 14 Juni 1950 aku melahirkan putri pertamaku Mischa hasil dari pernikahan siriku dengan Dimas.Di tahun 1950 ibuku meninggal dunia karena sakit kanker yang ia derita,dan Pada tahun 1955 Mark sahabat yang selama ini telah baik padaku pergi untuk selama – lamanya dalam kecelakaan sebuah pesawat terbang saat sedang berada dalam perjalanan menuju New York city.Aku sangat bersyukur sekali,aku dapat hidup hingga tahun 2009 ini sehingga aku bisa menceritakan pengalaman –pengalamanku pada anak dan cucuku,ini semua berkat Dimas seseorang yang sangat berjasa dan tak terlupakan seumur hidupku,dialah yang telah mengajarkanku untuk beribadah dan selalu bersyukur.Sampai kapanpun Dimas akan selalu berada di dalam hatiku,meskipun kini ia telah tiada.Dan satu – satunya barang kenangan yang selama ini aku simpan adalah kalung berlian merah delima itu.

“Grandma,does he was a smart boy ?”Ujar Isabella salah satu cucu Mayla.
“Yes,he was a smart boy,when he was passed from International University,he doesn’t continued his education after his parents were died.”Ujar Mayla yang sekarang sudah berumur 77 tahun.
“Do you keep his diary,grandma ?”Tanya Michael salah satu cucu Mayla.
“Yes,I’m still keep it now.”Ujar Mayla sambil mengeluarkan air mata.
“Grandma,we are so admire with you,and your story,that will be the best history in our family.”Ujar kelima cucu Mayla.
My Life is my life,I’m so happy can knowing you Dimas in my life,I can’t forget you forever as long as my life,although I don’t have your photo,you always in my heart.

No comments: